Pertemuan 7
Tutorial
Membuat VLAN Sederhana
VLAN adalah bentuk logical dari LAN.
LAN itu sendiri adalah kumpulan perangkat-perangkat yang saling terhubung dalam
satu broadcast domain. Tanpa adanya VLAN, sebuah switch menganggap semua
interface berada dalam 1 broadcast domain. Seperti yang kita tahu
bahwa tipe data yang digunakan pada layer 2 OSI adalah frame. Switch berada
pada layer 2 karena berkomunikasi dengan menggunakan MAC address, membungkus
informasinya dalam bentuk frame. Ketika jaringan berada dalam 1 broadcast
domain, semua frame yang berisi informasi yang dikirim akan dikirimkan ke semua
interface aktif dalam switch. Broadcast domain dalam jaringan
yang mempunyai jumlah komputer terhubung kurang dari 50 biasanya tidak terlalu
mempengaruhi performa pengiriman data. Namun jika ada 200 komputer yang berada
dalam daerah broadcast domain yang sama maka, aspek reliability jaringan
tersebut menjadi berkurang. Akan terjadi latency pada pengiriman data. Untuk
mengatasi hal ini, maka penggunaan teknologi VLAN sangat membantu. Jika ada 200
komputer aktif yang selalu melakukan transmisi, maka bisa dipecah menjadi
bagian-bagian tertentu. Contoh tabel dibawah ini :
Jumlah Komputer yang akan digunakan
Bagian
|
Jumlah Komputer
|
Accounting
|
40
|
Management
|
30
|
IT Staff (Programmer, Soft. Engineer, etc)
|
110
|
Server
|
10
|
Information Center
|
10
|
TOTAL
|
200 Komputer
|
Penggunaan teknologi VLAN juga
berguna untuk mengurangi biaya pembelian switch. Jika setiap bagian dipisahkan,
lalu diberikan switch sesuai jumlah komputer pada bagian tersebut, maka
kebutuhan switch akan bertambah. Rata-rata switch small-enterprise memilik 24
port dengan 1 port Gigabit Ethernet dan 23 Fast Ethernet port.
Jika menggunakan data dari table
diatas maka Switch yang harus dibeli adalah
Penggunaan teknologi VLAN juga
berguna untuk mengurangi biaya pembelian switch. Jika setiap bagian dipisahkan,
lalu diberikan switch sesuai jumlah komputer pada bagian tersebut, maka
kebutuhan switch akan bertambah. Rata-rata switch small-enterprise memilik 24
port dengan 1 port Gigabit Ethernet dan 23 Fast Ethernet port.
Jika menggunakan data dari table
diatas maka Switch yang harus dibeli adalah
Misalkan harga switch
small-enterprise mempunyai harga Rp. 1.500.000,00 , maka dana yang harus
dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Rp
1.500.000,00
X
11 = Rp 16.500.000
Jika menggunakan VLAN, kita bisa
membeli switch sesuai dengan jumlah komputer yang dinginkan. 200 komputer,
berarti membutuhkan 200 port untuk semua komputer. Jika switch yang dibeli
adalah switch dengan jumlah port 24 maka, untuk memenuhi kebutuhan 200 komputer
maka hanya membutuhkan 9 switch. Berikut adalah contoh yang digunakan untuk
membangun jaringan komputer yang terdiri dari 200 komputer
Untuk membedakan jaringan VLAN, maka
digunakan VLAN number. Pemberian angka ini dimaksudkan agar jaringan dapat
mudah dikenali, dan jika terjadi kerusakan dikemudian hari, dapat ditangani
langsung ke VLAN yang terjadi kerusakan. Dalam beberapa perangkat jaringan,
biasanya sudah ada tambahan fitur penamaan VLAN sehingga lebih membantu untuk
mengidentifikasi sebuah VLAN. Misalkan VLAN 10 Accounting, VLAN 20 Mangement,
VLAN 30 ITStaff, VLAN 40 Server, VLAN 50 InformationCenter. Dikarenakan 1
switch bias menampung lebih dari 1 VLAN maka agar setiap komputer dengan VLAN
yang sama yang berada dalam switch berbeda dapat saling berkomunikasi harus
menggunakan TRUNK. TRUNK adalah metode yang melalukan penambahan VLAN
identifier (VLAN ID) pada frame sebelum frame dikirim melalui TRUNK LINK. Pada
awalnya TRUNK dibuat, TRUNK LINK hanya dapat dilalui 1 VLAN sehingga ketika
terdapat 3 VLAN berbeda dalam 1 switch, maka kita harus mengorbankan 3 port
yang digunakan untuk akses ke 3 VLAN tersebut. Namun seiring berkembangnya
jaman, beberapa protocol dibuat untuk mengatasi masalah TRUNK LINK. 2 buah
protokol trunking yang terkenal adalah dot1q (IEEE 802.1q) dan ISL (Cisco
Proprietary). Jika switch yang digunakan terdiri dari berbagai macam vendor,
maka yang harus digunakan adalah dot1q karena semua vendor menganut protokol
trunkin ini. Protokol dot1q menambhakan VLAN header dengan ukuran 12-byte ke
frame Ethernet dengan jumlah VLAN ID maksimal 212 atau sama dengan
4096.
Karena VLAN memecah jaringan secara
logic, maka VLAN yang mempunyai nomor VLAN berbeda tidak dapat saling
berkomunikasi. Sebagai contoh jika VLAN 10 Accounting ingin mengirimkan
rangkuman hasil keuangan ke bagian management (VLAN 20), maka hal tersebut
tidak dapat dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut dapat menggunakan metode Routing.
Namun seperti yang diketahui bahwa switch bekerja pada Layer 2, menggunakan MAC
address. Agar VLAN dapat saling berkomunikasi 1 sama lain dapat menggunakan
switch yang mendukung fitur Routing standar, biasanya switch ini dinamakan
Multi layer switch (Switch layer 3). Teknik lainnya adalah menggunakan
perangkat Router yang dihubungkan dengan switch. Berikut adalah diagram
yang menunjukan cara merutekan packet dari VLAN yang berbeda
Pada awalnya teknik ini menggunakan
jumlah LINK sesuai dengan jumlah VLAN yang ada pada 1 switch. Jika terdapat 4
VLAN dalam 1 switch yang ingin saling dihubungkan maka harus menggunakan 4 LINK
yang terhubung ke switch, dan setiap LINK mewakili 1 VLAN. Namun saat ini
interface pada router small-enterprise sudah mendukung sub interface, yaitu
interface yang
bersifat logic pada perangkat keras
interface. Pada router CISCO, sub interface yang didukung dapat mencapai 20 sub
interface (batas aman). Berikut adalah konfigurasi dari topologi diatas.
Kali ini kita akan membuat sebuah jaringan VLAN
sederhana supaya para pembaca lebih mudah memahami dan bisa mengembangkan
sendiri. Adapun alat dan bahan sebagai berikut:
- Satu buat Router-PT
- Satu buah Switch 2950-24
- Dua buah PC
- kabel straight
Jika tak ingin repot lihat tutorial yang saya buat
dalam bentuk video di bawah tulisan ini atau klik DISINI
Langsung saja ikuti topologi di bawah ini:
Perhatikan pada port yang ada di switch port fa0/1 menuju
port fa0/0 pada port router, swichport fa0/2 menuju PC0, dan
switchport fa0/3 menuju PC1.
Selanjutnya klik switch pilih mode cli, kita akan
membuat vlan database. Ikuti konfigurasi di bawah ini
Switch>en
Switch#vlan database
% Warning: It is recommended to configure VLAN from
config mode,
as VLAN database mode is being deprecated. Please
consult user
documentation for configuring VTP/VLAN in config mode.
Switch(vlan)#vlan 10 name gedung_1
VLAN 10 added:
Name: gedung_1
Switch(vlan)#vlan 20 name gedung_2
VLAN 20 added:
Name: gedung_2
Switch(vlan)#ex
APPLY completed.
Exiting....
Switch#
Masih di cli switch, kita akan menentukan port pada
switch mana mode trunk dan mana mode access. Trunk adalah port yang mengangkut
semua vlan id pada switch menuju router(antar switch atau switch dengan router)
sedangkan mode Access adalah mode yang hanya bisa mengangkut satu vlan id
menuju end device(PC, laptop, access point, dll).
Untuk konfigurasinya ikuti langkah di bawah ini
Switch#en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Langkah selanjutnya pergi ke router pilih mode cli, di
sini kita akan membuat ip untuk setiap vlan id yang telah kita buat tadi, ikuti
langkah dibawah ini
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 10
Router(config-subif)#ip add 192.168.1.1
255.255.255.0
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 20
Router(config-subif)#ip add 192.168.2.1
255.255.255.0
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed
state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.10, changed
state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0.10, changed state to up
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.20, changed
state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0.20, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Langkah terakhir adalah memberikan ip host untuk PC
Klik PC -> Desktop -> IP Configuration
PC 0
IP Address
: 192.168.1.2
Subnet Mask
: 255.255.255.0
Gateway
: 192.168.1.1
PC 1
IP
Address :
192.168.2.2
Subnet Mask
: 255.255.255.0
Gateway
: 192.168.2.1
Jika sudah membuat ip pada pc coba ping dari pc0 ke
pc1 atau sebaliknya apabila reply konfigurasi yang kita buat tadi telah
berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar